Portal Berita Pilihan Prabowo Subianto, Update Setiap Jam
Berita  

Ustaz Khalid Basalamah Mengingatkan Peserta Pemilu 2024 agar Tidak Menghakimi Lawan Politik

Rabu, 22 November 2023 – 10:06 WIB

Jakarta – Penceramah kondang Indonesia, Ustaz Khalid Basalamah baru-baru ini berbicara mengenai pemilu yang selalu dilaksanakan di Indonesia. Ia melihat bahwa pemilu tersebut merupakan sebuah wahana untuk saling unjuk kehebatan bagi semua kontestan untuk menarik perhatian.

Khalid Basalamah menilai bahwa salah satu caranya adalah dengan memperlihatkan bahwa dia lebih pantas untuk dipilih menjadi pemimpin setidaknya lima tahun atau satu periode ke depan. Ia menggarisbawahi bahwa pertarungan politik ini seharusnya dilaksanakan secara sportif. Para calon pemimpin tersebut diharapkan memperlihatkan kelebihannya tanpa harus menjatuhkan lawan politiknya. Ustaz Khalid Basalamah mencontohkan dengan para suporter bola yang lebih sportif ketika menerima kekalahan dari tim lawan.

“Kita bicara olahraga, kalau ada dua klub bola atau negara A dan negara B. Sportif dong. Yang namanya sportif, menang kalah harus bisa kita terima,” kata Ustadz Khalid dalam podcast Close The Door pada Rabu, 22 November 2023.

Ia mengatakan bahwa dalam pertandingan politik tersebut, aksi saling menjatuhkan lawan politik hanya untuk mendegradasi dan mencari empati publik merupakan sesuatu yang tidak penting dilakukan. Terlebih, sampai ada polarisasi di kalangan masyarakat hanya karena perbedaan pilihan politik semata.

“Di luar akal sehat menurut saya,” ujarnya.

Ustaz Khalid Basalamah mengatakan bahwa dalam konsep pemikiran yang harus ditanamkan di masing-masing calon pemimpin yang mau ikut dalam Pemilu 2024 harus sama. Mereka harus mengutamakan untuk memperlihatkan kualitas diri kepada masyarakat.

“Pemimpin ini makin jujur makin bagus, makin sportif main baik. Saya berharap setiap orang yang maju menjadi calon pemimpin maka dia berpikir untuk menunjukkan kualitas dirinya dengan real, bukan dengan menjatuhkan orang lain,” tuturnya.

Daripada sibuk mencari kesalahan dan kelemahan lawan politik, peserta pemilu diharapkan lebih fokus pada diri sendiri. Bila memang ada yang tersaingi oleh rivalnya, maka hal ini dijadikan bahan introspeksi diri untuk melakukan perbaikan diri.

“Kenapa kita ndak tunjukkan jati diri kita saja, ini visi misi saya, ini program saya dan saya akan terapkan, tanpa saya harus saya mencari kesalahan pihak lain terus ngejatuhin,” tandasnya.