Kamis, 16 November 2023 – 11:03 WIB
VIVA Trending – Baru-baru ini, Presiden China, Xi Jinping melakukan kunjungan ke San Francisco, Amerika Serikat (AS). Kunjungan tersebut dianggap para pengamat sebagai salah satu upaya pemerintah AS yang dipimpin oleh Partai Demokrat untuk membersihkan wilayahnya.
Dilansir dari Daily Mail, Kamis, 16 November 2023, tindakan pembersihan ini termasuk penanganan masalah tunawisma yang terkenal di kota tersebut. San Francisco telah dijuluki sebagai “Mekah Tunawisma” oleh media AS.
Menurut laporan pemerintah setempat pada Juli 2023, kota ini memiliki 887 tunawisma per 100.000 penduduk antara tahun 2019 dan 2022, yang berarti lebih dari 7.200 tunawisma di antara populasi sekitar 815.000 jiwa. Angka ini merupakan yang tertinggi ketiga di AS, setelah Oakland dan Los Angeles.
Pada Juli 2023, lebih dari separuh tunawisma di San Francisco dianggap tidak memiliki tempat berlindung, tinggal di tenda, mobil, atau tempat lain yang tidak dimaksudkan untuk tempat tinggal manusia.
Ada kecaman terhadap pembersihan ini, dengan alasan bahwa tenda-tenda yang menjadi tempat tinggal tunawisma disembunyikan dari pandangan pejabat asing hanya untuk kepentingan dekorasi semata.
Komentator politik, Jackson Hinkle, memposting foto perbandingan ‘sebelum dan sesudah’ di lokasi yang sama, dengan komentar, “Para patriot mencintai Presiden Xi!”
Pemilik properti swasta juga menjadi diuntungkan dengan pembersihan ini. Salah satu proyek baru-baru ini, yang dimaksudkan untuk membuat tempat-tempat umum tidak nyaman bagi tunawisma, membeli tempat sampah logam besar yang biasanya digunakan untuk memberi makan ternak dan menempatkannya sebagai tempat menanam tanaman di sepanjang trotoar.
Meskipun demikian, pemerintah kota menyatakan mereka ingin menjaga jalanan tetap bersih setelah para tamu APEC pulang.
Pihak berwenang telah menerapkan langkah-langkah keamanan yang ketat di area yang dialokasikan untuk pertemuan tersebut, termasuk tempat utama Moscone Convention Center, Hotel Fairmont yang menampung para delegasi, dan museum Exploratorium di tepi pantai. Salah satu persiapannya adalah penghapusan perkemahan tunawisma serta indikasi lain keberadaan mereka.
