Senin, 6 November 2023 – 10:53 WIB
Baru-baru ini viral aksi seorang pengendara mobil yang melakukan prank ketika memesan menu makanan di McDonalds melalui drive thru. Pria tersebut tidak memesan makanan di restoran cepat saji tersebut karena teringat kondisi Palestina saat ini yang sedang mengalami serangan dari Israel.
Alih-alih mendapat dukungan dari warganet karena aksi boikot produk yang mendukung Israel, postingan pria tersebut malah mendapatkan hujatan dari warganet. Video berdurasi 15 detik tersebut diunggah pertama kali oleh akun @tubagusfauzyy.
Pada awalnya, sang konten kreator berniat untuk membeli makanan McD dengan drive thru menggunakan mobil. Ia pun bertanya tentang promo yang tersedia di restoran tersebut. Namun, sebelum pelayan restoran tersebut menjelaskan promo yang ada, pria tersebut membatalkan memesan makanan. Alasannya, ia teringat dengan kondisi saudara-saudara umat Islam di Palestina.
“Ya udah ga jadi deh mbak, saya ingat sama saudara-saudara saya di Palestina. Makasih ya mbak, maaf ya mba,” ujarnya.
Sembari melepaskan kacamata dan sedikit mengeluarkan air mata, pria tersebut segera meninggalkan layanan drive thru. Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat tangkapan layar yang menyatakan bahwa McD di boikot karena memberikan makanan kepada tentara Israel.
Seruan boikot terhadap sejumlah produsen atau produk yang mendukung Israel memang ramai belakangan ini di Indonesia. Bahkan, restoran McD Indonesia menjadi salah satu sasaran aksi boikot tersebut.
Namun, tindakan pria tersebut yang tidak jadi memesan makanan di restoran cepat saji tersebut malah mendapat banyak hujatan. Banyak yang menilai bahwa aksi yang telah dilakukan kurang sesuai dengan apa yang seharusnya dilakukan.
“Padahal jika Anda mendukung Palestina dengan tidak membeli produknya sudah cukup, tapi jangan seperti ini juga,” ujar seorang warganet.
“Ga bermutu banget ga sih? Kalau mau boikot, ya boikot saja tanpa perlu membuat konten seperti itu. Tidak ada empati terhadap karyawan McD. Kesal juga melihat orang selevel demi konten,” kata yang lain.
“Abangnya mau menolong tapi salah. Kalau boikot tidak perlu dikontenkan, santai saja yang penting uangnya tidak masuk,” ungkap seorang warganet.