Grup musik tong-tong (Foto: Pekaasara)
SUMENEP, suaraindonesia.co.id – Dua suporter grup musik tong-tong yang terlibat tawuran pada malam Festival Dewi Cemara Jawa Timur di Sumenep pada Jumat (03/11/2023) sepakat mengakhiri perseteruan. Kedua belah pihak menyatakan damai dan meminta maaf kepada seluruh warga Sumenep.
Pernyataan damai dan permohonan maaf ini disampaikan dalam bentuk video dan akhirnya menyebar luas di media sosial. Dalam video permohonan maaf kedua grup Tong-tong tersebut, didampingi masing-masing camat, kepala desa, Polsek dan Koramil.
Ketua Umum Tong-tong Gong Mania, Subhan menyampaikan, dirinya meminta maaf kepada masyarakat khususnya warga Sumenep karena telah mencoreng nama baik daerah dalam festival berskala nasional tersebut.
“Kami sepakat untuk berdamai dengan grup musik tong-tong Angin Ribut atas kejadian di pembukaan festival Dewi Cemara serta semua pihak,” ucapnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Wakil Ketua pengurus Tong-tong Angin Ribut, Sulistiono.
“Kami sepakat tidak akan mengulangi kejadian serupa demi nama baik Kabupaten Sumenep,” ujarnya.
Kendati demikian, dirinya berharap musik Tong-tong di Sumenep akan terus berkembang dan bertahan baik di tingkat lokal maupun nasional hingga internasional.
Seperti yang diketahui, suporter dari dua grup musik tong-tong yaitu Angin Ribut dan Gong Mania terlibat tawuran dalam Festival Dewi Cemara yang diadakan di Taman Potre Koneng (Taman Bunga), Kabupaten Sumenep, Madura.
Tawuran ini menuai kekecewaan dari banyak pihak. Seharusnya nama baik Sumenep dijaga, karena festival ini diikuti oleh desa wisata se-Jawa Timur. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Danu Sukendro |