Jumat, 20 Oktober 2023 – 04:50 WIB
Palestina – Save the Children melaporkan bahwa setiap 15 menit, satu anak di Palestina tewas terbunuh di Gaza.
Baca Juga :
Anies Baswedan: Doakan Palestina Segera Merdeka
“Lebih dari 1.000 anak dilaporkan tewas dalam 11 hari serangan udara di Gaza, satu anak setiap 15 menit, dan sepertiga dari total korban jiwa di Gaza adalah anak-anak,” kata badan amal yang berbasis di Inggris itu dalam pernyataannya, mengutip Anadolu Agency Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca Juga :
Jokowi Kecam Keras Serangan Israel ke RS di Gaza: Banyak Korban Sipil, Termasuk Perempuan dan Anak
Meskipun berada di tengah perseteruan antara Hamas dan tentara Israel, anak-anak tersebut mengaku tidak takut. Bahkan, beberapa dari mereka mengatakan hanya takut kepada Allah SWT.
“Apakah kamu takut?” tanya penelusur video seperti yang terlihat dari unggahan Instagram @cordova.media, Kamis, 19 Oktober 2023.
Baca Juga :
TERPOPULER: Nama Islami Clara Shinta Hingga Hailey Baldwin Donasi untuk Palestina
“Tidak, aku hanya takut kepada Allah,” jawab seorang anak Palestina.
Lebih lanjut, mendengar jawaban tersebut, penelusur video terkejut. Dia kemudian menanyakan bagaimana kondisi keluarga anak-anak itu.
“Keluarga kami aman dari kehancuran ini,” jawab seorang anak lainnya.
“Semua boleh hancur, tidak apa-apa. Kami hanya khawatir dengan keadaan orang-orang,” sahut anak lainnya.
Sebagai informasi, pertempuran dimulai pada 7 Oktober ketika Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa – serangan mendadak multi-cabang yang melibatkan serangkaian peluncuran roket dan infiltrasi ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Serangan ini merupakan balasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim Israel. Militer Israel kemudian melancarkan Operasi Pedang Besi melawan sasaran Hamas di Jalur Gaza.
Lebih dari 4.400 orang tewas dalam konflik bersenjata ini, termasuk setidaknya 3.001 warga Palestina dan lebih dari 1.400 warga Israel. Pertempuran antara Hamas dan tentara Israel ini diyakini sebagai yang paling mematikan dalam lima kali perang sejak tahun 2008.
Halaman Selanjutnya
Lebih lanjut, mendengar jawaban tersebut, penelusur video terkejut. Dia kemudian menanyakan bagaimana kondisi keluarga anak-anak itu.